KeMaL’s
Blog – Pada posting kali
ini saya akan membahas konsep dasar Elektronika , artikel ini saya ambil dari
Buku BSE Rekayasa Perangkat Lunak Jilid 1 terbitan tahun 2008 karangan Aunur
Rofiq Mulyanto, dkk . Mungkin dengan adanya artikel ini dapat memberi manfaat
buat kita. Langsung saja ke Tema kita yaitu konsep dasar elektronika.
Elektronika
adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang
dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik
dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel,
semikonduktor, dan lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini
merupakan cabang dari ilmu fisika, sementara bentuk desain dan pembuatan sirkuit
elektroniknya adalah bagian dari teknik elektro, teknik komputer, dan ilmu/
teknik elektronika dan instrumentasi.
Alat-alat
yang menggunakan dasar kerja elektronika ini biasanya disebut sebagai peralatan elektronik (electronic
devices). Contoh peralatan/ piranti elektronik ini:
Tabung Sinar Katoda (Cathode Ray Tube,
CRT), radio, TV, perekam kaset, perekam kaset video (VCR), perekam VCD, perekam
DVD, kamera video, kamera digital, komputer pribadi desk-top, komputer Laptop,
PDA (komputer saku), robot, smart card, dll.
Seperti
disebutkan di atas elektronika didasarkan pada pengetahuan tentang kelistrikan.
Listrik, dapat diartikan sebagai berikut:
- Listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton, yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya.
- Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Arus listrik timbul karena muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif.
Ada
2 jenis muatan listrik: positif dan negatif. Melalui eksperimen, muatan-sejenis
saling menolak dan muatan-lawan jenis
saling menarik satu sama lain. Besarnya gaya menarik dan menolak ini ditetapkan
oleh hukum Coulomb. Hukum Coulomb adalah hukum yang menjelaskan hubungan
antara gaya yang timbul antara dua titik muatan, yang terpisahkan jarak
tertentu, dengan nilai muatan dan jarak pisah keduanya. Satuan unit SI dari
muatan listrik adalah coulomb, yang memiliki singkatan "C". Simbol Q
digunakan dalam persamaan untuk mewakili kuantitas
listrik atau muatan. Contohnya, "Q=0,5
C" berarti "kuantitas muatan listrik adalah 0,5 coulomb". Jika
listrik mengalir melalui bahan khusus, misalnya dari wolfram
dan tungsten, cahaya
pijar akan dipancarkan oleh logam itu. Bahan-bahan seperti itu dipakai dalam
bola lampu (bulblamp atau bohlam).
Setiap kali listrik mengalir melalui bahan yang mempunyai hambatan, maka akan
dilepaskan panas.
Semakin
besar arus listrik, maka panas yang timbul akan berlipat. Sifat ini dipakai pada
elemen setrika dan kompor listrik.
Hambatan
listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik
dari suatu komponen elektronik (misalnya resistor)
dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan listrik dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Atau
di
mana V adalah tegangan dan I adalah arus.
Tegangan
listrik (kadang disebut sebagai Voltase)
adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik,
dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial dari
sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah
konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan
listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra
tinggi.
Arus
listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir
tiap satuan waktu. Muatan listrik bisa mengalir melalui kabel atau penghantar
listrik lainnya.
Pada
zaman dulu, Arus konvensional didefinisikan sebagai aliran muatan
positif, sekalipun kita sekarang tahu bahwa arus listrik itu dihasilkan dari aliran
elektron yang bermuatan negatif ke arah yang sebaliknya. Satuan SI untuk arus
listrik adalah ampere (A).
Komponen-Komponen
Elektronika
Resistor
Resistor
adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus
yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat
resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Satuan resistansi dari suatu
resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol W (Omega). Tipe resistor
yang umum adalah berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga di kiri dan kanan.
Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk memudahkan
pemakai mengenali besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter.
Kapasitor
Kapasitor
adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik. Struktur
sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu
bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara
vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi
tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu
kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif
terkumpul pada jung metal yang satu lagi.
Induktor
Induktor
adalah komponen yang dapat menyimpan energi magnetik. Energi ini
direpresentasikan dengan adanya tegangan emf (electromotive force) jika induktor
dialiri listrik. Fungsi utama dari induktor di dalam suatu rangkaian adalah untuk
melawan fluktuasi arus yang melewatinya. Aplikasinya pada rangkaian dc salah
satunya adalah untuk menghasilkan tegangan dc yang konstan terhadap fluktuasi
beban arus. Pada aplikasi rangkaian ac, salah satu gunanya adalah bisa untuk
meredam perubahan fluktuasi arus yang tidak dinginkan. Akan lebih banyak lagi
fungsi dari induktor yang bisa diaplikasikan pada rangkaian filter, tuner dan sebagainya.
Nah sekarang kita sama sama tahu tentang dasar dari pelajaran Elektronika. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua, Dan jangan lewatkan artikel selanjutnya. :)
.